

|
Senin, 23 Juli 2012 • 02.36 • 0 Sweet hearts ![]() ![]()
Hampa, tahukah kalian bagaimana rasanya? Ketika seseorang yang ditunggu justru menghilang begitu saja. Jadi apa yang harus aku lakukan? Apakah harus ku sia-siakan waktu ini hanya untuk menunggunya? Apakah aku harus terus duduk manis hanya untuk menunggu harapan yang entah kapan terwujudnya?
Di sini, aku terdiam.
Berusaha menenangkan fikiran yang terlanjur kacau balau oleh rindu yang menyayat -- hanya itu yang aku bisa.
Laksana embun yang merindukan sehelai daun, laksana malam yang merindukan bintang, laksana langit yang merindukan senja, laksana hujan yang merindukan pelangi, dan laksana diriku yang merindukan dirinya. Ibarat bernafas dengan mulut, mudah saja dilakukan, tetapi perlahan akan terasa sulit dan melelahkan. Mungkin seperti itu yang kini sedang kurasakan. "Menunggu" seseorang untuk sekali atau dua kali memang mudah, tetapi ketika berkali-kali "menunggu" akan terasa melelahkan. Bukan sekedar kata "lelah", lebih tepatnya begitu lelah dan sangat lelah.
Tahukah?
"Menunggu dalam rindu di antara denting waktu dan dinding jarak itu sungguh melelahkan"
|
|
0 Komentar:
Posting Komentar