Indonesia sudah merdeka? Benarkah
demikian? Faktanya, sebuah kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia masih diragukan.
Pertanyaan yang berterbangan di benak tadi adalah suatu kecaman besar yang
seharusnya diresapi betul tentang arti sejati sebuah kemerdekaan. Ya,
kemerdekaan merupakan pengakuan sebuah
negara bahwa negara itu sudah bebas dari penjajahan. Namun pada hakikatnya,
penjajahan di Indonesia masih bertaburan dengan leluasa.
Sekarang,
coba tengok ke belakang. Tengoklah pada kolong-kolong jembatan yang usang dan
berdebu itu. Kalian bisa melihat bahwa di sana masih tersisa anak-anak jalanan
yang menggantungkan hidupnya pada kepingan-kepingan sampah. Masih banyak dari
mereka yang harus memusnahkan segudang harapannya hanya karena tak memiliki
biaya untuk sekedar duduk di bangku sekolah. Mereka tak dapat mencicipi secuil
kenikmatan yang kita miliki. Batin mereka pun harus menampung seribu duka dalam
belenggu kemiskinan.
Sementara,
di luar sana, tak sedikit dari para pejabat negara yang telah menggerogoti uang
rakyat. Uang yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan pendidikan di
Indonesia itu malah terlanjur digunakan dan dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak
bertanggungjawab. Tikus-tikus itu mencuri uang negara untuk kepentingannya
sendiri. Mereka tak menghiraukan dan memilih mengabaikan nasib para penerus
bangsa mendatang. Mereka yang bermuka dua selalu saja mengumbar janiji-janji
palsu pada rakyat. Apakah kalian tak malu wahai Tuan Berdasi?
Coba
lihat kembali. Berdasarkan realita yang terpampang, Indonesia juga masih
terjajah oleh kenakalan remaja. Tak sedikit dari pelajar di Indonesia telah
mengkonsumsi obat-obatan terlarang seperti halnya narkoba. Dan adapula yang
hobi menenggak minuman-minuman keras. Tak luput dari itu, banyak dari kalangan
pelajar yang bergabung dengan Geng Motor. Geng yang tak bermanusiawi itu senang
sekali membabi buta jalanan hingga meresahkan warga sekitar. Lalu pada akhirnya
sebagian dari mereka akan binasa ditelan jeruji besi penjara.
Sebagai
pelajar yang baik, sudah semestinya kita berperilaku terdidik. Bukankah tugas
seorang pelajar adalah berdiam diri di kelas memerhatikan ucapan guru sembari
menggoreskan tinta hitam pada lembaran kertas putih? Bukankah itu tugas pelajar
yang sesungguhnya? Maka, tidak sepantasnya kita berfoya-foya. Hindari diri kita
dari pergaulan nakal yang akan menjerumuskan kita pada perilaku hina dan tak
berbudi pekerti.
Dari
uraian permasalahan-permasalahan sosial di atas, apakah negara kita dapat
dikatakan merdeka dan bebas dari penjajahan? Tentunya tidak. Secara ekonomi,
Indonesia masih terjajah oleh kemiskinan yang ditandai dengan rendahnya tingkat
pendidikan di Indonesia. Seharusnya, pemerintah segera merampungkan dalam
mengatasi masalah pendidikan di Indonesia ini. Hal itu dimaksudkan agar Bangsa
Indonesia tidak lagi terjajah oleh kebodohan.
Pembahasan
selanjutnya adalah tentang penyelesaian mengenai masalah sistem hukum di negara
kita. Berikanlah hukuman yang setimpal bagi para koruptor yang tak punya muka
itu. Jangan biarkan mereka yang telah menggerogoti uang rakyat, berkeliaran
bebas di luar sana. Jangan beri peluang bagi mereka untuk dapat lebih melakukan
tidak pidana korupsi. Hapus segala suap dan tegakkanlah keadilan di Bumi
Nusantara.
Kesimpulannya,
jadilah warga negara yang bertanggung jawab. Kibarkan kemerdekaan yang nyata.
Dan bukan fatamorgana semata. Tanamkan sikap cinta tanah air pada putra-putri
penerus bangsa. Taburkan sejuta semangat ke sudut-sudut Nusantara. Sekali lagi, mari bersama-sama kita rengkuh
KEMERDEKAAN SEJATI! MERDEKA MERDEKA MERDEKA!
Saladina N.T.H/9A/23
0 Komentar:
Posting Komentar